Cari Informasimu

Jumat, 14 Juni 2013

BANK SAMPAH ”BERKAH” SMA N 1 DEMAK




Sesuai dengan visi SMA N 1 Demak, yaitu “Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan hijau”, maka SMA N 1 Demak melakukan terobosan – terobosan.  Antara lain menggalakkan program 5 menit berburu sampah sebelum dan sesudah KBM dan mendirikan Bank Sampah. Melihat sampah– sampah di SMA N 1 Demak, yang terdiri dari sampah organik dan anorganik hanya dibuang di TPS di samping SMA N 1 Demak, maka muncul ide untuk mengolah sampah sampah tersebut agar dapat bermanfaat (Reduce, Reuse, Recycle). Sampah organik diolah menjadi kompos melalui proses composting. Begitu juga dengan sampah anorganik agar tidak terbuang percuma maka harus dikelola dan diolah agar berguna dan bahkan mempunyai nilai jual. Hal inilah yang menjadi alasan didirikannya Bank Sampah “Berkah” SMA N 1 Demak. Lalu Bank Sampah SMA N 1 Demak bekerjasama dengan Bank Sampah “Mawar” yang beralamat di Perum Wiku II Demak.
Setiap kelas diberi 2 karung plastik. 1 karung untuk menampung sampah plastik dan 1 karung untuk sampah kertas, dan juga diberi 2 buku, yaitu buku setoran sampah dan buku tabungan sampah, begitu juga dengan bapak ibu guru dan karyawan/ TU. Sampah plastik (botol dan gelas air mineral) dan sampah kertas milik siswa dan guru/karyawan disetor ke Bank Sampah sesuai jadwal yang sudah ditentukan, yaitu hari Rabu (istirahat I dan ke II) untuk siswa, sedangkan untuk guru dan karyawan setiap hari Sabtu. Harga sampah plastik Rp 2.400,00/ kg dan harga sampah kertas Rp 550,00/ kg.
Di Bank sampah “Berkah” sampah ditimbang dan dicatat oleh petugas Bank Sampah yang terdiri dari para siswa yang ditunjuk sesuai piket, dibimbing oleh Ibu Arie Sutriasih, S.Pd selaku Koordinator Bank Sampah dan Ibu Yani Herawati, S.Pd. kemudian setiap hari Sabtu akhir bulan, sampah yang sudah terkumpul disetor ke Bank Sampah “Mawar”. Dari sampah siswa, guru dan karyawan tiap bulan rata – rata tiap bulan terjual Rp 500.000,00. Pada akhir semester uang hasil penjualan sampah tersebut dibagikan ke siswa, guru dan karyawan. Oleh para siswa uang tersebut digunakan untuk menambah uang kas kelas mereka, yang bisa digunakan untuk membeli kertas ulangan, fotocopy soal – soal, dll. Selain menghasilkan uang, yang lebih penting dari itu semua adalah tumbuhnya budaya dan karakter siswa yang peduli terhadap lingkungan.

Disamping itu sampah anorganik sebagian ada yang dimanfaatkan/diolah kembali menjadi kerajinan/media pembelajaran, hal ini sesuai dengan materi Biologi, yaitu pemanfaatan limbah dan juga pelajaran seni rupa. Misalnya bungkus kopi dibuat tas, tempat pensil/ dompet, botol air mineral dibuat lampu, pipa dibuat teropong, dll.





0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar dengan sopan dan santun